Yah, cerita saya minggu-minggu ini tampaknya tidak akan jauh-jauh dari situ. Sesuatu yang jadi concern saya dan beberapa teman saya serta banyak anak Psikologi lainnya.
Sesuatu yang kami perjuangkan bersama dan menjadi kebanggaan kami karena proses untuk sampai pada tahap ini pun cukup panjang dan tidaklah mudah.
Dan....
Kali ini lagi-lagi saya kecewa. Untuk kesekian kalinya minggu ini. Dan bersumber pada orang-orang yang sama.
The exact same person. Yes, again. As if it doesn't enough they ruin my mood, my emotion, my stamina (almost) this whole week.
Please, can you hold your own promises? Even just for once? Cause it seems to me that this is just stuff that comes easily from your mouth...perfectly...with no hesitation (when you talk about it).
It happen in the exact same day. In the morning you say "Yes, we can. Yes, we will do that". But, surprisingly in the evening you easily give me "No" word.
You say that you can't.
Padahal apa yang terjadi sudah kita amini bersama memang merupakan kesalahan panitia. Dan sudah kita sepakati jalan keluarnya, walau memang seperti yang sudah saya katakan di awal saat hal ini ditawarkan dan kesepakatan dibuat ada kemungkinan fakultas lain tidak setuju. Saya pun juga menanyakan sikap dan kemungkinan reaksi kalian yang masih kalian sanggupi untuk memperjuangkannya. Tapi mana buktinya? Apa yang kami dapat? Justru tawaran negosiasi lain yang jauh berbeda dari kesepakatan awal. Why change? Why now? Are you afraid because incident in this evening?
Sudah cukup tertamparkah kali ini?
Jangan kalian kira karena kami fakultas kecil dan (mungkin) sebagian besar yang kalian lihat wara-wiri mengurus hal ini adalah kami para perempuan lantas kami juga akan diam tanpa berontak. Lalu kami hanya akan bilang "Iya". Is it what you think about us?
Heiyyaaa...kami ini perempuan kalau sudah marah juga bisa sangar lho. Kami pun punya back-up laki-laki yang siap maju membela fakultasnya yang teraniaya.
Jangan pikir kami masih akan bisa terus sabar dan kooperatif dengan kalian jika sikap kalian berubah-ubah begini.
Sampai pada titik tertentu jika kalian masih begini mungkin seperti yang Alim bilang, kami pun tidak akan bisa kooperatif lagi pada kalian.
Jangan kalian pikir karena kami masih bisa tersenyum kepada kalian lantas kami tidak memiliki unek-unek, kekesalan, kekecewaan tersendiri kepada kalian.
Lima hari di minggu ini dan juga satu-dua hal di hari lain sebelumnya sudah cukup mengakumulasi apa yang kami rasakan sekarang ini.
Bagi saya pribadi, ini tak ubahnya panitia tidak punya pendirian. Lagi-lagi tidak punya ketegasan. Tidak punya pegangan dan mudah goyah.
Sudah saya bilang di paginya juga kan, penetapan sanksi itu penting jika memang ada larangan dan aturan. Benar kan, baru dibahas paginya dan hal yang sama dipertanyakan oleh orang yang berbeda di sore harinya.
Kali ini di depan umum, di dalam forum. Tidak cukupkah itu jadi tamparan bagi panitia?
Secara keseluruhan, kami pun telah dirugikan tidak hanya satu melainkan pada beberapa bagian.
Capek?
Jelas iya. Ga cuma pikiran tapi juga hati.
Kecewa?
ga perlu ditanya.
Kesal?
Itu pasti.
Memang ini pembelajaran buat kita bersama. Tapi pertanyaannya, apa anda juga mau belajar dari kesalahan anda dan menjadi lebih baik di hari berikutnya?
Well...let's see what will happen next.
Can't wait to see what comes next when the closing finally reveal.
Sesuatu yang kami perjuangkan bersama dan menjadi kebanggaan kami karena proses untuk sampai pada tahap ini pun cukup panjang dan tidaklah mudah.
Dan....
Kali ini lagi-lagi saya kecewa. Untuk kesekian kalinya minggu ini. Dan bersumber pada orang-orang yang sama.
The exact same person. Yes, again. As if it doesn't enough they ruin my mood, my emotion, my stamina (almost) this whole week.
Please, can you hold your own promises? Even just for once? Cause it seems to me that this is just stuff that comes easily from your mouth...perfectly...with no hesitation (when you talk about it).
It happen in the exact same day. In the morning you say "Yes, we can. Yes, we will do that". But, surprisingly in the evening you easily give me "No" word.
You say that you can't.
Padahal apa yang terjadi sudah kita amini bersama memang merupakan kesalahan panitia. Dan sudah kita sepakati jalan keluarnya, walau memang seperti yang sudah saya katakan di awal saat hal ini ditawarkan dan kesepakatan dibuat ada kemungkinan fakultas lain tidak setuju. Saya pun juga menanyakan sikap dan kemungkinan reaksi kalian yang masih kalian sanggupi untuk memperjuangkannya. Tapi mana buktinya? Apa yang kami dapat? Justru tawaran negosiasi lain yang jauh berbeda dari kesepakatan awal. Why change? Why now? Are you afraid because incident in this evening?
Sudah cukup tertamparkah kali ini?
Jangan kalian kira karena kami fakultas kecil dan (mungkin) sebagian besar yang kalian lihat wara-wiri mengurus hal ini adalah kami para perempuan lantas kami juga akan diam tanpa berontak. Lalu kami hanya akan bilang "Iya". Is it what you think about us?
Heiyyaaa...kami ini perempuan kalau sudah marah juga bisa sangar lho. Kami pun punya back-up laki-laki yang siap maju membela fakultasnya yang teraniaya.
Jangan pikir kami masih akan bisa terus sabar dan kooperatif dengan kalian jika sikap kalian berubah-ubah begini.
Sampai pada titik tertentu jika kalian masih begini mungkin seperti yang Alim bilang, kami pun tidak akan bisa kooperatif lagi pada kalian.
Jangan kalian pikir karena kami masih bisa tersenyum kepada kalian lantas kami tidak memiliki unek-unek, kekesalan, kekecewaan tersendiri kepada kalian.
Lima hari di minggu ini dan juga satu-dua hal di hari lain sebelumnya sudah cukup mengakumulasi apa yang kami rasakan sekarang ini.
Bagi saya pribadi, ini tak ubahnya panitia tidak punya pendirian. Lagi-lagi tidak punya ketegasan. Tidak punya pegangan dan mudah goyah.
Sudah saya bilang di paginya juga kan, penetapan sanksi itu penting jika memang ada larangan dan aturan. Benar kan, baru dibahas paginya dan hal yang sama dipertanyakan oleh orang yang berbeda di sore harinya.
Kali ini di depan umum, di dalam forum. Tidak cukupkah itu jadi tamparan bagi panitia?
Secara keseluruhan, kami pun telah dirugikan tidak hanya satu melainkan pada beberapa bagian.
Capek?
Jelas iya. Ga cuma pikiran tapi juga hati.
Kecewa?
ga perlu ditanya.
Kesal?
Itu pasti.
Memang ini pembelajaran buat kita bersama. Tapi pertanyaannya, apa anda juga mau belajar dari kesalahan anda dan menjadi lebih baik di hari berikutnya?
Well...let's see what will happen next.
Can't wait to see what comes next when the closing finally reveal.
0 komentar:
Posting Komentar