every pieces has it own story

Selasa, 27 September 2011

Just saying

Postingan kali ini sebenarnya salah satu wujud entah kekecewaan-kekesalan saya juga sama salah satu penyelenggara acara di kampus. Hanya ingin menyuarakan seruan hati sebenarnya. Jadi yah para pembaca yang budiman...don't expect too much :)

Salah satu teman saya men-
tag nama saya di statusnya hari ini dan itu dipicu satu kejadian kurang menyenangkan di hari sebelumnya.
Thinks: "What's the point of holding a (supposed to be) democratic hearing if in the end you still don't want to change anything?"
*Still can't decide whether to join in or walk out of the competition. In the end, I think it's all because they don't tell us about that before the registration. What do you, think?
Hal itu sebenarnya yang menggelitik saya untuk menuliskan jawaban saya (selain di status teman saya itu) juga di blog saya ini. Kejadian di hari kemarin menurut saya cukup disayangkan. Kejadian itu (bagi saya pribadi) mengindikasikan bahwa pada kenyataannya satu pihak ini kurang bisa memahami apa yang menjadi sudut pandang dari pihak lain. Mungkin mereka kurang paham seyogyanya pihak penyelenggara merupakan fasilitator yang juga perlu memperhatikan kepentingan lain dari peserta, juga hak peserta. Saya pribadi mengamini bahwa seharusnya bila memang ada perubahan terkait teknis penyelenggaraan atau peraturan semacam itu diberitahukan di awal karena ekspektasi/patokan kita (para peserta) adalah penyelenggaraan tahun sebelumnya. Mungkin akan jadi berbeda kalau peraturan ini sudah di-launch dari tahun-tahun terdahulu atau sebelum registrasi dimulai, misalnya.
Apalagi diperbandingkan dengan kompetisi lain. Kompetisi-kompetisi lain pada umumnya secara
fair telah memberitahukan aturan main di awal sebelum peserta melakukan registrasi. Saat akhirnya peraturan itu disampaikan di akhir, salahkah kalau peserta-peserta teriak-berontak?
Memang benar, panitia punya 'kuasa' atas kompetisinya. Memang benar, 'seharusnya' peserta ikut aturan main panitia. Tapi jika dan hanya jika penyelenggara juga
fair sama pesertanya. Kalau penyelenggara hanya satu arah saja tanpa melihat kepentingan peserta, salahkah kalau peserta menjadi marah? Hmmm...tanya kenapa??? :D

gambar diambil dari sini

Pages

Paling sering dibaca