every pieces has it own story

Rabu, 22 Juni 2011

Magang oh Magang

Ini ceritanya tengah malem gini saya lagi pengen menuangkan sesuatu setelah curhat sama agan Hafidh via fesbuk seputar kegiatan magang atau yang mungkin oleh beberapa lembaga, fakultas, atau apalah bernama KP (Kerja Praktek) atau mungkin nama lain. Yah, apapun namanya toh esensinya adalah mempraktekkan apa yang sudah kita dapat selama di bangku perkuliahan *yaolo, apa yang udah saya dapat* dalam situasi real di lapangan.
Dan keluh kesah sebagai sesama pelaku magang (saya) dan juga KP (Hafidh) pun bergulir. Kesimpulannya, yah ternyata memang tidak mudah. Insight yang kami peroleh: pelajaran di dalam kelas/bangku kuliah itu penting. Yah apa lagi kalo bukan buat modal kita menghadapi situasi real dalam pekerjaan itu sendiri.
Dan itu ga mudah lo sodara-sodara. Jangankan buat menjalani proses magangnya, kalau di fakultas saya sendiri perjuangan udah dimulai sejak penentuan pemilihan tempat magang yang kita inginkan. Oke, kita mulai saja dari awal prosesnya yaaa....
Jadi gini, pertama-tama kegalauan ini dimulai karena adanya mata kuliah magang yang mana memang wajib kami lakoni di akhir semester 6 ini. Kami sendiri bisa memilih untuk dicarikan tempat magang oleh fakultas (dengan syarat tentunya harus mau sabar *yang mungkin luar biasa* karena banyak mahasiswa lain yang antri juga buat dicariin) atau mencari tempat magang secara mandiri *ini bisa lebih mudah kalo kita punya
link ke suatu tempat*. Berhubung saya ga punya link kemana-mana juga ga punya temen yang mungkin bisa ditebengin sekalian, jadilah saya memutuskan untuk pasrah dengan menunggu magang dari fakultas. Tekad awal sudah bulat kalau saya mau di perusahaan, cita-sita saya sesuai peminatan yang saya ambil. Tapi apa daya, tekad dan harapan akan ditempatkan di perusahaan yang maunya sih lumayan dekat juga terjangkau kian menipis seiring bergulirnya hari demi hari. Saya yang sempat akan ditempatkan di BCA Thamrin mendadak batal karena ternyata BCA hanya jadi merekrut satu orang magang-ers. Dan saya memutuskan untuk mundur mengingat jauhnya si tempat magang bersangkutan dari Depok. *saya ga berani sendirian, bo!*
Jadilah saya mengisi formulir untuk magang di Ericsson juga PAU UI. Ericsson masuk perhitungan karena areanya lumayan,
which is di Pondok Indah. Masih bisa dijangkau lah, batin saya waktu itu. Dan satunya lagi, PAU saya pilih sebagai alternatif kedua karena Ericsson ini masih menyeleksi lagi dan sampai saat itu belum tahu kuota mereka berapa untuk magang-ers. Saya udah berharap banget loh paling ga bisa dapet ini, tapi apa daya berita yang dinanti tak kunjung-kunjung datang. Hingga pada akhirnya pada suatu siang di hari Senin datanglah tawaran untuk magang di PAU dan bisa langsung dimulai minggu itu pula bahkan. Sempat galau sejenak, tertahan keinginan semula hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran itu, dengan berbagai pertimbangan tentunya. Yang paling utama sih, saya ga pengen digantung terlalu lama dengan ketidakjelasan, belum lagi masih banyak yang mengantri untuk ditempatkan. Dan yang terburuk, jika saya menolak ini pahit-pahitnya bisa saja saya malah dapet tempat yang jauh. Syukur-syukur dapet, kalo ga dapet? Nah loooh :(
Jadilah esok harinya saya berangkat berbekal surat keterangan magang dari Fakultas untuk kemudian menuju Rektorat UI.
Man, saya deg-degan loh waktu itu. Takut banget kalo disuruh ngapa-ngapain yang saya ga bisa, takut juga kalau waktu magangnya ternyata membutuhkan waktu lebih lama, sampai September misalnya. Saya kan pengen pulang kampung ceritanya :(
Bismillah pun tak henti-hentinya terucap, bahkan hingga saatnya bertemu dengan ibu yang jadi supervisor kami. Dan perbincangan pun bergulir, singkat cerita kami dapat waktu magang 20 hari dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Kami bahkan dapet absen sidik jari juga lho *saya speechless pas pertama kali nyobain lho*, maaf
ndeso ini :D
Dan dimulailah hari-hari magang di PAU UI. Mulai dari naik lift ke lantai 8-nya yang memabukkan pada awalnya ternyata. Saya sempat keliyengan sejenak, sodara-sodara ....karena liftnya ga
smooth pergerakannya, ga seperti lift di H psikologi,haha*. Belum lagi yang harus berhadapan dengan laptop hampir nonstop tiap hari karena terkait data, posisi duduk yang begitu-begitu aja, lingkungan baru yang harus diadaptasi, saya juga sharing kubikel sama Mimi *tapi yang ini cukup menyenangkan*
Cuma, emang beda aja gitu rasanya kalo pas kita kuliah kan paling berapa lama sih kita di kelas, habis itu kita bisa jalan-jalan dulu bentar cari suasana baru sekalipun ruang kelas baru palingan. Yah, yang penting kita
move dan ga stay. Nah, kalo kerja kantoran macem gini ya pemandangan yang tiap hari dihadapin ya itu lagi itu lagi. Tugas-tugasnya juga banyak, lumayanlah buat bikin melek mata dan juga otak.
Paling ga, saya bersyukur karena di antara sekian banyak teman saya yang masih mengalami galau magang karena belum juga dapat tempat buat menampung...saya udah bisa memulai masa magang saya. Bahkan, tanpa terasa sekarang hampir memasuki hari ke-12. Sejauh ini sih, cukup menyenangkan walau terkadang rasa gabut itu pun menggelanyut dalam diri. *apadeh ini*
Mungkin sebenernya biar kita istirahat kali yaaa *haha, pembelaan.
Let me show you the picture :
Mimi, Me, Delvi, Peppi

Sekian dulu sharing saya tentang magang,


xoxo
with love
,

0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Paling sering dibaca