every pieces has it own story

Jumat, 17 Agustus 2012

Rindu itu aku dan kamu yang rasa

Cukuplah kita berdua yang tahu seberapa besar kerinduan terasa. Cukuplah kita yang tahu karena tak 'kan bisa terjabar-terurai kata. Cukuplah kita yang tahu dan menyelam-mendalami rasanya. Cukuplah kita yang tahu untuk berhitung dalam heningnya hati. Cukuplah kita yang tahu dan saling menenteramkan-menguatkan dala tunduknya doa. Karena kerinduan dan rasa sayang kita tidak perlu jerawat ataupun hal lain sebagai bukti untuk adanya. Kerinduan itu...biar kudekap saat terlelap. Sejatinya rindu itu nyata adanya dalam hati :)

Senin, 13 Agustus 2012

Deg-degan kah akhirnya?

Sudah hampir genap seminggu sejak tanda send-submit itu ditekan. Seminggu (harusnya) tinggal dalam hitungan beberapa jam saja untuk batas waktu yang dijanjikan, untuk kabar dihantarkan. Meski seminggu yang kemarin masih belum begitu terasa pressure-nya.
 
Ini masalah berangkat atau tidaknya dan perpanjangan perjuangan. Dari seminggu yang damai hanya beberapa hari hingga text message dari partner tertangkap sinyal. Deg-degan yang mulai terasa (agaknya).
Hello, you've got your decision days ago
And you're the one who hit it
Masih menganggap ini mimpi, atau main-main? Masih berpikir siap-ga siap? Hingga text message terakhir yang orang yang tak kalah signifikan diterima-dan bilang beliau deg-degan juga. Me too~ yang baru berasa banget sekarang :(

Jelas, tidak ada lagi kata mundur
If they say YES, then there's no other choice than go for it
Akkkkhhh....maaaak jantung saya mau copot
Dear God,
Just give the best for us


Quotes of the day

Jangan lagi minta aku menulis cinta, huruf-hurufku, kau tahu, bahkan tak cukup untuk namamu. Sebab cinta adalah kau, yang tak mampu kusebut kecuali dengan denyut.
                                                                                                           -Sitok Srengenge-


 gambar diambil dari sini

Selasa, 07 Agustus 2012

Why,then?

Jika kau hanya datang dan pergi sesuka hati lantas tak bisa dihubungi...mengapa kau kembali?

-Teruntuk kamu,yang menyebut dirimu teman-
posted from Bloggeroid

Sabtu, 04 Agustus 2012

Yes man

Kadang,kita perlu memposisikan diri sebagai 'yes man'. Seorang yang terbuka terhadap setiap peluang dan kesempatan berkembang. Dengan demikian, kita tertantang untuk maju dan mencoba segala kemungkinan,mengecap hal-hal yang baru,bertemu orang-orang yang baru,dan menembus zona nyaman kita.
Walaupun begitu,menjadi yes man tetap harus dipertimbangkan dan ditakar sesuai kemampuan. Karena seperti hal yang lain,being a yes man can be positive or negative. Refleksi akan ketersediaan sumber daya masing-masing: waktu,pikiran,kemampuan tetap menjadi yang utama. Jika tidak demikian, yes man justru bisa menjelma menjadi impulsivitas. Yang diajak kemana-ngapain ayo,tanpa pertimbangan yang matang akan ketersediaan sumber daya,kesanggupan,dan mungkin hanya mempertimbangkan kesenangan. Yang akhirnya berlabuh menjadi kebiasaan yang tidak dapat mengatakan tidak pada setiap ajakan.
Kedua sisi itu mungkin kita alami,saya pun begitu. Keduanya mungkin ada dalam diri kita,keseharian kita. Meniadakan merupakan perkara yang sangat sulit,jadi bagi saya kini utamanya adalah memaksimalkan yang satu sementara meminimalkan yang lain.
Indeed,to be a yes man is challenging. To say 'yes' for every opportunity that come to you. And for that,what I needed the most is the courage to do so.

Postingan ini juga bisa dilihat di: cheezlalala.tumblr.com

Jumat, 03 Agustus 2012

Menjadi dewasa

Sudah saatnya kita mulai belajar untuk bertanggung jawab. Untuk lebih menghargai pilihan kita sendiri dan tidak menjadikan orang lain sebagai excuse. Pilihan itu ada di tangan kita dengan segala konsekuensinya. Pertanyaannya,siapkah kita menantang diri menjadi dewasa?
-Sincerely, me- 

Ya,sayapun masih dalam proses itu. Masih mencoba menantang diri untuk menjadi dewasa.

Kami,kalian,ataukah bisa kita?

Saya sadar, kerja tim bukanlah suatu hal yang mudah. Faktanya saja, tidak semua orang dapat sukses dengan tipe pekerjaan yang membutuhkan kerjasama orang perorang dalam kelompok ini. Bukanlah hal yang mudah untuk menciptakan dinamika yang baik dalam suatu kelompok, karena karakteristik orang yang berbeda dapat menciptakan suatu pola komunikasi yang berbeda-beda pula dengan adanya komposisi orang yang berbeda. Digantikannya posisi satu orang dengan orang yang lain mungkin saja membawa dampak yang nyata dalam dinamika kelompok.
Belum lagi dengan orang yang tidak hanya berjumlah dua atau tiga dalam satu kelompok. Bayangkan jika masing2 memiliki sifat,preferensi,ego,goal masing2. Belum lagi kemungkinan dimana respon yang ditampilkan dapat berbeda dalam situasi yang berbeda atau dengan kata lain tidak ada rumus yang pasti untuk tingkah laku yang bakal dimunculkan ini. Kemungkinan yang muncul banyak dan dapat terus berubah selama prosesnya berlangsung. Inilah salah satunya yang membuat pekerjaan menyeleksi cukup menantang - jika tidak ingin dikatakan sebagai sulit dilakukan...
Kebayang ga sih,untuk perkara intern kelompok saja tergolong rumit apalagi jika menyangkut antarkelompok. Sebagai contoh,tujuan kelompok 1 dengan yang lain dapat saja berbeda,dengan pola pemikiran yang berbeda,dan mungkin pula keberadaan ego masing-masing. Entah atas dasar yang mana atau apa. Kalau sudah begitu pasti perlu adanya penyamaan visi,saling sharing pandangan masing-masing,dan usulan dari kedua sisi. Bila perlu mungkin dengan demikian akan muncul jalan tengah untuk keduanya. Tapi itu tentu dapat tercapai dengan timbal balik dari kedua belah pihak. Dan saat satu pihak hendak merangsek maju sedang yang lain stagnan,apakah mungkin satu saja dari pilihan-pilihan itu muncul ke permukaan?
Bukan saatnya mempermasalahkan siapa yang lebih dan tidak mau mendengarkan saran dengan alasan kebiasaan atau perbedaan perlakuan. Kebiasaan itu dibuat, bukan terberi secara mutlak. Dan jika sadar kebiasaan itu tidak efektif kenapa tidak lantas mencoba metode lain yang lebih menjanjikan meski lebih ribet? Sekali lagi ini masalah kelapangan hati,pikiran,dan keterbukaan peluang akan perubahan. Pertanyaannya, maukah?

Rabu, 01 Agustus 2012

Incompleteness

     Sesuatu yang terlihat terlalu sempurna justru membuatnya menjadi tidak sempurna. Dibandingkan menginginkannya menjadi sempurna, lebih baik menerima segala kelebihan dan kekurangan dengan lapang dada. Memperbaiki diri tentu boleh, hanya saja bukan dengan tujuan utama menjadi sempurna karena seyogyanya kesempurnaan hanya milik Allah SWT, Tuhan Segala Semesta.

     Terlihat sempurna, dipuja, dan didamba justru membuatmu terlena dan membuatmu sibuk berpura-pura. Karena apa? Karena dalam hatimu pun kamu menyadari ketidaksempurnaan yang kamu miliki. Jadi, alih-alih mencari orang yang melihatmu tanpa cela…saya sendiri lebih memilih sosok yang melihat diri saya lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangan. Melihat keduanya sebagai satu paket, satu yang teratribusi pada diri saya. Seseorang yang menerima saya karena incompleteness saya, completely
“You don’t love someone because they’re perfect, you love them in spite of the fact that they’re not.”
Di mata saya….
“Bunga mawar memang indah, tapi di balik keindahannya itu tidak berarti ia tidak berbahaya. Mawar yang paling indah mungkin justru memiliki duri yang paling tajam."

So, beware with perfection. Or when it seems perfect to you.
Well… It just my opinion, though.

-end of discussion-

NB : Postingan ini juga bisa dilihat di tumblr saya : cheezlalala.tumblr.com

2ne1: "I am the best" choreography

http://www.youtube.com/watch?v=fl19JYqW6MI&feature=youtube_gdata_player
Enjoy! :)
Published with Blogger-droid v2.0.6

Pages

Paling sering dibaca