every pieces has it own story

Kamis, 30 Juni 2011

Yes, we're on the move

Jarang menampakkan diri ataupun muncul di kalangan acara Lisuma yang lain, minggu kemarin kami (Lisuma UI) akhirnya dapat berpartisipasi kembali dalam acara Lisuma Jakarta. Sabtu minggu kemarin, tepatnya tanggal 25 Juni 2011 dalam rangka memperingati bulan HUT Kota Jakarta -which is, actually on 22th June- Lisuma (Lingkar Studi Mahasiswa) Jakarta mengadakan acara bakti sosial sekaligus pelantikan kepengurusan mereka yang baru di daerah Pasar Baru. Kami, dari Lisuma UI pun ikut hadir dan memeriahkan acara tersebut. Rangkaian acara baksos yang dilakukan oleh Lisuma Jakarta sebenarnya terdiri dari antara lain Pengobatan gratis, edukasi anak, dan kerja bakti bersama warga membersihkan lingkungan. Acara tersebut pembukaannya dimulai pada jam 10 dan dibuka oleh perwakilan dari Polda Metro Jaya berhubung Kapolda berhalangan hadir. Kami sendiri, rombongan dari Lisuma UI yang berjumlah 7 orang -Saya, Dio, Rizky, Alim, Peppi, Meika, dan Dek Wur- bertolak dari Depok pukul 8 *seharusnya* tapi berhubung Dio yang notabene membawa mobil sedikit terlambat jadilah kami baru bertolak sekitar pukul 08.30. Singkat cerita, perjalanan menuju daerah Pasar Baru berlangsung dengan menyenangkan. Suasana di mobil terbangun hangat dengan bercandaan, tukar cerita, dan tidak ketinggalan ceng-cengan pun bergulir. Meskipun Peppi, Meika, dan Dek Wur baru bergabung dan berkenalan dengan yang lain pada kesempatan itu, tapi alhamdulillah semuanya dapat membaur satu sama lain dan dapat segera saja menjadi akrab. Berhubung kami masih harus menunggu hingga jam 3 -karena kami fokus di edukasi anak-, maka perbincangan pun berlanjut di lokasi acara. Suasana yang menyenangkan ini pun berlanjut, malah semakin terasa akrab karena kami belum terlalu mengenal anak Lisuma yang lain...jadilah kami tidak terlalu sering bergabung dengan mereka.
Tim Lisuma dari UI sendiri memang memfokuskan diri pada acara Edukasi Anak dimana kami menjadi semacam fasilitator yang menemani kelompok anak-anak untuk bermain games sambil belajar. Bermacam games yang digelar yaitu: menyusun puzzle, menceritakan cita-cita, memindahkan karet gelang dengan sedotan menggunakan mulut, bermain clay, dan tebak-tebakan. Semuanya menyenangkan sekali, bertemu dengan anak-anak ceria serta cerdas seperti mereka juga mendapat beberapa teman baru yang luar biasa. Saya sendiri kagum pada mereka :)
Here they are some shot from that moment :
Rizky, Dio, Me, Alim, Meika, Dek Wur, Peppi (sayang minus Dewi :( )

Suasana habis selesai games puzzle

Waktu mau mulai games sedotan-karet gelang

Maen clay :)

Anak-anak kelompok 4, yang kerja sama bikin tulisan Allah dari clay :)

Seneng deh bisa berbagi saat-saat menyenangkan bersama mereka.

Rabu, 22 Juni 2011

Tentang kita dan lingkungan

Saya sedang tertarik-tergelitik sama satu kegiatan bernama Lantan Bentala. Sebetulnya, proses awalnya nggak sengaja sampai saya bisa tahu tentang Lantan Bentala ini dan akhirnya kenal dengan Mbak Evelyn Suleeman *walau masih sebatas lewat sms*. Ini semua bermula dari sms dari mbak Evelyn yang masuk ke inbox saya yang sebenarnya ditujukan untuk Gita. Jadi ceritanya, Gita pernah memakai nomor saya untuk menghubungi mbak Evelyn sehingga nomor saya disangka sebagai nomor Gita. Mbak Evelyn sendiri merupakan Dosen Sosiologi di FISIP UI *ini yang saya tahu, kalau tidak salah dari Gita*

Bunyi sms-nya begini :
"Teman, mau ikut motret bareng lantan dengan topik lingkungan ui, jumat pagi? Jam 8an kumpul di FISIP. Jangan lupa bawa kamera dan botol minum...."

Saya yang bingung kemudian menanyakan identitas si pengirim yang kemudian berujung dengan perkenalan saya dengan mbak Evelyn, juga Lantan Bentala. Singkat cerita, saya juga dipersilakan untuk joint dengan acara mereka jika memang berminat. Akan tetapi, karena saya sedang dalam masa magang, jadilah saya tidak dapat bergabung dengan acara itu *selain itu, juga tidak ada kamera di sini. Paling pinjam dulu kalo begitu*
Mbak Evelyn kemudian menawarkan untuk mengirimkan contoh newsletter yang dibuat oleh Lantan Bentala ke email saya jika saya berminat. Yang kemudian saya terima tawaran itu dengan sennag hati dan saya pun memberikan alamat email saya. *Agak malu sebenernya saya, itu alamat email saya labil banget* . Mbak Evelyn mengirimkan 4 edisi newsletter yang ia pilih, yang mungkin bisa memberi gambaran tentang Lantan Bentala dan kegiatannya. Hingga pada akhirnya, saya sudah membaca ke-4 newsletter terpilih yang dikirim oleh Mbak Evelyn yang sedikit-banyak memberikan gambaran mengenai Lantan Bentala itu sendiri :)

Salah satu info yang saya peroleh dari newletter yang dikirimkan itu adalah infomasi mengenai Lantan Bentala itu sendiri. Lantan Bentala akhirnya dipilih karena sesuai dengan tujuan gerakan ini yang ingin menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Kata Lantan berasal dari bahasa Minang Kuno yang berarti memelihara, sedangkan Bentala berasal dari bahasa Melayu kuno yang berarti bumi. "Jadi, newsletter Lantan Bentala diterbitkan untuk mengajak dan mengingatkan pembaca agar terus memelihara bumi" (Sumber : newsletter Lantan Bentala No 79/Th IV, 15-29 Maret 2010). Newsletter ini bahkan disebarkan melalui email alih-alih cetak untuk mengurangi penggunanan kertas lho :).
Saya jadi pengen ikutan deh dan pengen menerima newsletter itu secara rutin. Bukan karena saya udah tahu banyak tapi justru karena saya belum tahu banyak makanya pengen lebih tahu dan ikut berperan. Oke, saya sendiri bukanlah orang yang benar-benar tidak pakai tas kresek atau menolak penggunaan sterofoam karena toh saya juga masih beberapa kali memakai sterofoam kalau pas bungkus makanan di warung makan. Tapi saya mau belajar buat sayang sama bumi juga lingkungan dengan tindakan real. Istilahnya, apa yang bisa saya lakukan walau dengan kapasitas saya yang kecil *udah badan kecil, ga ada istimewanya, pas-pasan lah, hehe*. Lantan Bentala ini *berdasar yang saya baca* menjanjikan sesuatu yang nggak muluk-muluk, peran kita yang penting. Ya sesuai kapasitas kita itu, mereka kasih contoh paling ga kita bisa tegur anggota keluarga kita yang buang sampah sembarangan kalau kita masih sungkan buat negur orang lain misalnya yang ga kita kenal. Saya pengen bisa start dari sekarang, sesuai sama apa yang bisa saya lakukan. Belum terlambat kan? Masih bisa dan tidak apa-apa kan? Semoga :)

Magang oh Magang

Ini ceritanya tengah malem gini saya lagi pengen menuangkan sesuatu setelah curhat sama agan Hafidh via fesbuk seputar kegiatan magang atau yang mungkin oleh beberapa lembaga, fakultas, atau apalah bernama KP (Kerja Praktek) atau mungkin nama lain. Yah, apapun namanya toh esensinya adalah mempraktekkan apa yang sudah kita dapat selama di bangku perkuliahan *yaolo, apa yang udah saya dapat* dalam situasi real di lapangan.
Dan keluh kesah sebagai sesama pelaku magang (saya) dan juga KP (Hafidh) pun bergulir. Kesimpulannya, yah ternyata memang tidak mudah. Insight yang kami peroleh: pelajaran di dalam kelas/bangku kuliah itu penting. Yah apa lagi kalo bukan buat modal kita menghadapi situasi real dalam pekerjaan itu sendiri.
Dan itu ga mudah lo sodara-sodara. Jangankan buat menjalani proses magangnya, kalau di fakultas saya sendiri perjuangan udah dimulai sejak penentuan pemilihan tempat magang yang kita inginkan. Oke, kita mulai saja dari awal prosesnya yaaa....
Jadi gini, pertama-tama kegalauan ini dimulai karena adanya mata kuliah magang yang mana memang wajib kami lakoni di akhir semester 6 ini. Kami sendiri bisa memilih untuk dicarikan tempat magang oleh fakultas (dengan syarat tentunya harus mau sabar *yang mungkin luar biasa* karena banyak mahasiswa lain yang antri juga buat dicariin) atau mencari tempat magang secara mandiri *ini bisa lebih mudah kalo kita punya
link ke suatu tempat*. Berhubung saya ga punya link kemana-mana juga ga punya temen yang mungkin bisa ditebengin sekalian, jadilah saya memutuskan untuk pasrah dengan menunggu magang dari fakultas. Tekad awal sudah bulat kalau saya mau di perusahaan, cita-sita saya sesuai peminatan yang saya ambil. Tapi apa daya, tekad dan harapan akan ditempatkan di perusahaan yang maunya sih lumayan dekat juga terjangkau kian menipis seiring bergulirnya hari demi hari. Saya yang sempat akan ditempatkan di BCA Thamrin mendadak batal karena ternyata BCA hanya jadi merekrut satu orang magang-ers. Dan saya memutuskan untuk mundur mengingat jauhnya si tempat magang bersangkutan dari Depok. *saya ga berani sendirian, bo!*
Jadilah saya mengisi formulir untuk magang di Ericsson juga PAU UI. Ericsson masuk perhitungan karena areanya lumayan,
which is di Pondok Indah. Masih bisa dijangkau lah, batin saya waktu itu. Dan satunya lagi, PAU saya pilih sebagai alternatif kedua karena Ericsson ini masih menyeleksi lagi dan sampai saat itu belum tahu kuota mereka berapa untuk magang-ers. Saya udah berharap banget loh paling ga bisa dapet ini, tapi apa daya berita yang dinanti tak kunjung-kunjung datang. Hingga pada akhirnya pada suatu siang di hari Senin datanglah tawaran untuk magang di PAU dan bisa langsung dimulai minggu itu pula bahkan. Sempat galau sejenak, tertahan keinginan semula hingga pada akhirnya saya memutuskan untuk menerima tawaran itu, dengan berbagai pertimbangan tentunya. Yang paling utama sih, saya ga pengen digantung terlalu lama dengan ketidakjelasan, belum lagi masih banyak yang mengantri untuk ditempatkan. Dan yang terburuk, jika saya menolak ini pahit-pahitnya bisa saja saya malah dapet tempat yang jauh. Syukur-syukur dapet, kalo ga dapet? Nah loooh :(
Jadilah esok harinya saya berangkat berbekal surat keterangan magang dari Fakultas untuk kemudian menuju Rektorat UI.
Man, saya deg-degan loh waktu itu. Takut banget kalo disuruh ngapa-ngapain yang saya ga bisa, takut juga kalau waktu magangnya ternyata membutuhkan waktu lebih lama, sampai September misalnya. Saya kan pengen pulang kampung ceritanya :(
Bismillah pun tak henti-hentinya terucap, bahkan hingga saatnya bertemu dengan ibu yang jadi supervisor kami. Dan perbincangan pun bergulir, singkat cerita kami dapat waktu magang 20 hari dari jam 9 pagi sampai jam 4 sore. Kami bahkan dapet absen sidik jari juga lho *saya speechless pas pertama kali nyobain lho*, maaf
ndeso ini :D
Dan dimulailah hari-hari magang di PAU UI. Mulai dari naik lift ke lantai 8-nya yang memabukkan pada awalnya ternyata. Saya sempat keliyengan sejenak, sodara-sodara ....karena liftnya ga
smooth pergerakannya, ga seperti lift di H psikologi,haha*. Belum lagi yang harus berhadapan dengan laptop hampir nonstop tiap hari karena terkait data, posisi duduk yang begitu-begitu aja, lingkungan baru yang harus diadaptasi, saya juga sharing kubikel sama Mimi *tapi yang ini cukup menyenangkan*
Cuma, emang beda aja gitu rasanya kalo pas kita kuliah kan paling berapa lama sih kita di kelas, habis itu kita bisa jalan-jalan dulu bentar cari suasana baru sekalipun ruang kelas baru palingan. Yah, yang penting kita
move dan ga stay. Nah, kalo kerja kantoran macem gini ya pemandangan yang tiap hari dihadapin ya itu lagi itu lagi. Tugas-tugasnya juga banyak, lumayanlah buat bikin melek mata dan juga otak.
Paling ga, saya bersyukur karena di antara sekian banyak teman saya yang masih mengalami galau magang karena belum juga dapat tempat buat menampung...saya udah bisa memulai masa magang saya. Bahkan, tanpa terasa sekarang hampir memasuki hari ke-12. Sejauh ini sih, cukup menyenangkan walau terkadang rasa gabut itu pun menggelanyut dalam diri. *apadeh ini*
Mungkin sebenernya biar kita istirahat kali yaaa *haha, pembelaan.
Let me show you the picture :
Mimi, Me, Delvi, Peppi

Sekian dulu sharing saya tentang magang,


xoxo
with love
,

Jumat, 17 Juni 2011

song to the sing #1

Turnaround, every now and then I get a
little bit lonely and you're never coming around
Turnaround, Every now and then I get a
little bit tired of listening to the sound of my tears
Turnaround, Every now and then I get a
little bit nervous that the best of all the years have gone by
Turnaround, Every now and then I get a
little bit terrified and then I see the look in your eyes
Turnaround bright eyes, Every now and
then I fall apart
Turnaround bright eyes, Every now and
then I fall apart

Turnaround, Every now and then I get a
little bit restless and I dream of something wild
Turnaround, Every now and then I get a
little bit helpless and I'm lying like a child in your arms
Turnaround, Every now and then I get a
little bit angry and I know I've got to get out and cry
Turnaround, Every now and then I get a
little bit terrified but then I see the look in your eyes
Turnaround bright eyes, Every now and
then I fall apart
Turnaround bright eyes, Every now and
then I fall apart

And I need you now tonight
And I need you more than ever
And if you'll only hold me tight
We'll be holding on forever
And we'll only be making it right
Cause we'll never be wrong together
We can take it to the end of the line
Your love is like a shadow on me all of the time
I don't know what to do and I'm always in the dark
We're living in a powder keg and giving off sparks
I really need you tonight
Forever's gonna start tonight
Forever's gonna start tonight

Once upon a time I was falling in love
But now I'm only falling apart
There's nothing I can do
A total eclipse of the heart
Once upon a time there was light in my life
But now there's only love in the dark
Nothing I can say
A total eclipse of the heart

Turnaround bright eyes
Turnaround bright eyes
Turnaround, every now and then I know
you'll never be the boy you always you wanted to be
Turnaround, every now and then I know
you'll always be the only boy who wanted me the way that I am
Turnaround, every now and then I know
there's no one in the universe as magical and wonderous as you
Turnaround, every now and then I know
there's nothing any better and there's nothing I just wouldn't do
Turnaround bright eyes, Every now and
then I fall apart
Turnaround bright eyes, Every now and
then I fall apart

And I need you now tonight
And I need you more than ever
And if you'll only hold me tight
We'll be holding on forever
And we'll only be making it right
Cause we'll never be wrong together
We can take it to the end of the line
Your love is like a shadow on me all of the time
I don't know what to do and I'm always in the dark
We're living in a powder keg and giving off sparks
I really need you tonight
Forever's gonna start tonight
Forever's gonna start tonight

Once upon a time I was falling in love
But now I'm only falling apart
There's nothing I can do
A total eclipse of the heart
Once upon a time there was light in my life
But now there's only love in the dark
Nothing I can say
A total eclipse of the heart

-TOTAL ECLIPSE OF THE HEART-

Ini nih lagu yang sukses bikin galau cewek-cewek P dan K Rainbow pas lagi karokean buat team building *eaaaaaa.....
Ceritanya, hari Sabtu itu kita emang menjadwalkan buat timbul pertama kita. First destination mengingat kelaparan sudah tidak terbendung lagi dan diamini dengan bersemangat oleh kumbang satu-satunya di P&K rainbow aheeey maka diputuskanlah makan. Tempat yang dipilih Pizza Hut. Saat itu kita masih nunggu Ramii dan Rere yang bakalan gabung nyusul karena masih ada urusan. Masalah makan memakan pizza berjalan layaknya acara makan pada umumnya yang berakhir dengan perut kenyang dan hati senang. Oh ya, dan tentu saja : sesi foto-foto pun terlaksana juga :)

Pas makan di PH : sebelum Ramii dateng

Ini pas makan di PH, udah ada Ramii :)

Next destination, untuk menyalurkan bakat-bakat terpendam juga katarsis segala kepenatan maka kami pun berkaraoke ria. Sayang banget si kumbang Tenri ga bisa ikutan karena mau ada acara keluarga ke puncak *uwoooo kita mupeng pengen ikutan sebenernya. hehe* But, don't worry lah, kita dengan kekuatan super cewek yang tersisa pun akhirnya berkekuatan penuh setelah Ramii dan Rere bergabung dan galau karaoke pun tercipta. Itu tuh lagu tersukses yang bikin semuanya galau. Total eclipse of the heart.
Itu lagu emang udah lama banget dirilis, mungkin juga udah beberapa kali di-
remake sama beberapa penyanyi. Versi aslinya sih, yang saya tahu dinyanyiin sama Bonnie Tyler sementara yang sejauh ini berhasil saya deteksi sih dua penyanyi remake atau mungkin juga nyanyiin ulang lagu ini (saya ga tau versi aslinya kayak apa soalnya), yaitu Westlife dan Glee cast. Nah, kami nyanyiin yang Glee cast version dimana mereka bikin lagu itu jadi versi duet antara Lea Michelle (as Rachel) sama Jonathan Groff (as Jesse).
Bagi saya sendiri, lagu itu emang sempat terlewat dari atensi saya saat dinyanyikan oleh kedua pemeran Glee di episode film itu. Waktu itu, entah mungkin karena
feel-nya ga terlalu dapet. atau karena saya sendiri tidak terlalu memperhatikan lyric-nya saat itu. Baru pas karaoke itu deh : BOOOM!! Saya tercengang dan terhanyut sama lyric lagu itu ditambah suasana galau yang ditampilkan dua cewek P&K yang nyanyiin lagu itu.

Pas karaoke, sayang Rere-nya yang fotoin jadi ga keliatan

Duuuuh....jadi kangen deh pengen karaokean dan jalan bareng mereka lagi >.<


Rabu, 15 Juni 2011

KAUP oh KAUP : Sekilas perjalanan :)

Semester 6 akhirnya berakhir sudah dan bukan berarti tidak menyisakan kenangan. Ada satu mata kuliah di semester ini yang (semestinya) disetujui oleh hampir semua mahasiswa semester 6 Psiko UI sebagai mata kuliah yang mengalihkan dunia mereka. Mata kuliah ini udah tenar banget semenjak dikumandangkan oleh senior, even pas kami masih ada di semester-semester awal menjalani perkuliahan di Psiko UI tercinta. Dan mata kuliah ini juga yang sejujurnya memang paling membekas bagi saya di semester ini.
Menjadi mahasiswa hampir semester akhir, membuat saya mengingat kembali masa-masa saat kami masih memiliki beberapa angkatan senior di atas. Mulai dari angkatan 2006 dengan kak Dewi, kak Oi, Kak Wuri, Kak Yoke, Kak Kiki Jeruk, dan banyak lagi yang notabene saya kenal di AAJ. Menjalani masa menjadi junior yang paling bontot di psiko bersama senior seperti mereka merupakan masa-masa yang menyenangkan. Dan memang dari mereka pula nama mata kuliah KAUP (Konstruksi Alat Ukur Psikologis) tak luput dari perhatian kami. Mata kuliah yang konon katanya menjadi dewanya semester 6 *kalo ini istilah saya sih :P
Melegenda *cieee* mungkin karena setelah proses pembuatan kita sebagai kelompok akan diuji dengan adanya Kompre untuk melihat pemahaman kami terhadap alat ukur yang kami buat. Saya sadar giliran kami akan semakin mendekati waktunya saat angkatan 2007 'tampil' dalam masanya ber-KAUP ria. Kali ini euforia dan suasana KAUP semakin terasa karena saya yang telah bergabung dengan BEM dan mendapati mumetnya pengurus BEM angkatan 2007 yang berjibaku dengan KAUP kelompoknya masing-masing. Semangat yang naik kemudian turun--naik lagi, mood depressed atau putus asa yang kadang-kadang muncul....hingga puncaknya saat Kompre itu sendiri. Gila, kagum banget saya sama mereka yang udah melalui Kompre. Mereka hebat! Yah, senior-senior saya memang super semua sih! :D
Bener deh, bagi saya pribadi kompre itu sungguh terlihat menakutkan. Yes, you got the point! Scary for me that have a trouble for saying something apa ya hmmm...so organized in mind. Saya ini orang yang paling ga bisa ngomong runut dengan lancar, pasti deh muter-muter atau paling buruk ya saya hilang di tengah jalan- ngeblank aja gitu sama apa yang mau saya omongin. Sementara itu, kami pun sadar tinggal menghitung hari di 1 semester hingga KAUP benar-benar menjelang dan menjadi masanya kami untuk menghadapinya.

Satu yang bikin deg-degan juga di KAUP adalah kelompok yang menurut saya juga menentukan keberhasilan KAUP ini. Nggak bisa dipungkiri, urusan kelompok ini menjadi sesuatu yang krusial karena kami yang akan berjuang selama 1 semester demi puncaknya kompre nanti. Harus ada apa ya (kalo saya bilang chemistry, terlalu berlebihan) jadi mungkin rasa klop yang udah terbina dari awal. At least, kita tahu anggota kelompok kita dan bisa percaya sama mereka. Karena kita nanti akan kerja bareng kan. Sering menghabiskan waktu bersama kan, tidur bareng bahkan saat sleepover.
Akhirnya terpilihlah formasi super untuk kelompok KAUP yang kemudian diberi nama KOPROL : Eky, Dania, Daniel, Alim, Saya, dan Wanda. YES, WE ARE THE SUPER TEAM! >.<
Dan team building pun diupayakan untuk diadakan. Ini hasil team building kami :
Banyak hal yang sudah kami lalui bersama, banyak masa-masa yang kami hadapi bersama. Senang, sedih, ngambek, bete, semangat naik-semangat turun lagi, kecapekan, drop hingga sakit. Yah, prosesnya sendiri memang tidak mudah. Mulai dari proses menentukan alat ukur yang akan dibuat-ini kita bergelut dengan latar belakang, alasan, manfaat, dan tujuan kita membuat alat ukur. Percaya deh, ini benar-benar langkah awal yang penting dan menentukan keseluruhan alat ukur yang akan kami buat, makanya nggak mengherankan kalo kami digembleng di sini. Kita harus benar-benar kuat di sini, itu yang tertanam dalam benak kami. *Thanks to Om Ip dan Mbak Julia yang membimbing kami :)
Belum lagi proses memusingkan lain setelah topik alat ukur terpilih dimana kami harus cari referensi-milih yang mana dari sekian banyak, proses pencarian bahan yang memusingkan karena keterbatasan akses jurnal atau buku yang tersedia misalnya, serta hal-hal lain karena ini itu dan tralala trililinya.
Belum lagi secara internal harus tetap dijaga, dimana kami 'berdamai' dengan kelompok untuk mencapai satu misi besar dan mencapainya dari (mungkin) sekian perspektif langkah kecil berbeda yang seharusnya kami ambil, bertoleransi tetapi juga tidak permisif dalam kelompok. Perjuangan yang harus dilalui memang tidak hanya fisik tetapi juga mentally for sure. Capek raga, hati (kadang-kadang), capek pikiran. Fisik yang udah lelah karena waktu yang memang harus rela disisihkan bahkan di luar jam kuliah untuk menyelesaikan tugas pembuatan alat ukur kebanggaan kelompok masing-masing, bergumul dengan waktu yang sempit dan deadline yang mencekik, belum lagi pembagian dengan tugas lain yang tidak kalah penting walau terkadang alkhirnya kami nomor sekian-kan.
Bukan, sebenarnya saya tidak ingin menyebut KAUP sebagai momok yang menakutkan. Karena toh saya menjalaninya dengan enjoy bersama kelompok saya. Saya bersyukur karena kelompok saya ini penuh dengan toleransi, mungkin karena semua anggotanya sendiri merupakan orang-orang yang terlibat juga di organisasi jadi kurang lebih kami bisa (atau harus bisa) saling memahami keadaan kami dengan tanggung jawab masing-masing. Gimana enggak, 5 dari 6 anggota merupakan pengurus BEM sedangkan 1 orang lagi tidak kalah aktifnya di organisasi keagamannya.
Beruntung kami juga mengambil langkah yang tepat dengan men-set tujuan dari awal, komitmen dari awal, dan batasan toleransi. Dan ibu ketua yang super ciamik. *Thanks to Eky yang udah mau sabar ngingetin, jadi komandan kapal KAUP kita :)
Meskipun begitu, toh kami masih bisa menemukan kesenangan di sela-sela proses pengerjaan alat ukur ini. Masih bisa berbagi tawa, olok-olok, candaan yang terkadang ga penting tapi semua itu membuat semuanya menjadi menyenangkan. Putus asa dan depresi (mungkin) memang sempat mampir tapi kami tahu caranya deal with it. *alhamdulillah
Kami masih bisa sekedar jalan bareng, karaoke, makan, ketawa-ketiwi, bahkan mampir 'mencicipi' rasanya belajar di perpus pusat. *ini saat UAS lho, di kala deadline udah di depan mata...haha.
The Girls : Dania, Eky, Me :)

KOPROL, without Alim

KOPROL without Daniel
Di dalam perpus :)

Kami pun sampai menobatkan anggota KAUP ke-7 (Kiprim) hingga anggota kesekian yang lain :P Satu yang bahkan ga penting-penting banget sih sebenernya : janjian baju buat komprenya. Kita semua harus tampil rapi. *Dan sepertinya kami terlalu lucky untuk dapat giliran kompre pertama, giliran pertama yang mengawali rangkaian kompre angkatan kami. Tepat satu hari setelah UAS yang lain berakhir. Di sini kami juga harus susah payah mencari Kompresor untuk latihan mengompre kami, grudak-gruduk cari sana-sini untuk sumber yang belum lengkap atau citation yang masih diragukan, alasan yang mungkin harus kami ajukan saat ditanya di kompre. Singkat cerita, kami benar-benar menyiapkan amunisi mati-matian untuk pertempuran kami itu, puncak dari kerja keras kami selama ini.
Awalnya saya merasa desperate, saya benar-benar takut. Malam sebelum kami kompre, saya bahkan sudah mengalami kehilangan nafsu makan dengan sukses. Malam sebelumnya kami memang melakukan persiapan terakhir untuk kompre kami dan paginya datang awal untuk review akhir.Paginya, ternyata keadaan lebih buruk lagi. Bukan cuma saya yang mengalami psikosomatis, tetapi sepertinya yang lain juga iya. Saya sempat mual dan tidak bisa menelan apapun bahkan untuk minum pun saya tidak mau. Yang lain juga mengalami ketidakinginan untuk menyantap apapun sebelum kompre, entah karena mual juga atau sekedar melilit.
Akhirnya, saat waktunya tiba saya memutuskan untuk pasrah. Dan memang hanya bisa pasrah juga berdoa sepertinya.Kami pun masuk ruangan dan kompre berjalan selama kurang lebih 2 jam. Kami mendapat kesempatan untuk ditanya-tanya sesuai dengan permintaan kompresor dan juga mengajukan diri saat pertanyaan dilempar ataupun periode rebutan. Di sini kami juga masih menerapkan toleransi dan saling back up sebisa mungkin. Semua pun termasuk berjalan dengan cukup lancar dan pertanyaan yang kami takutkan akan keluar justru tidak keluar. Kami cukup yakin dengan jawaba yang kami berikan dan cukup puas karenanya.
Kompresor mengetahui ketegangan kami dan berusaha menurunkan tensi agar kami lebih relax. Begitu kompresor mengatakan kompre sudah selesai, kelegaan kami tidak bisa terkatakan lagi. Akhirnya, selesai sudah perjuangan kami dan paling tidak kami sudah memberikan yang terbaik yang bisa kami lakukan. Jadi, setelah semuanya berakhir pun NO Regret :)
Begitu ruang kelas tempat kami kompre dibuka, banyak teman-teman kami sudah menunggu di depan untuk gilirannya. Dan begitu kami keluar itu, mereka langsung menyambut kami dengan meriah dan tepuk tangan. Kami nyaris speechless setelah akhirnya semua berakhir.
Setelah itu kami pun benar-benar dapat menikmati masa free kami dengan bersenang-senang. Sayangnya, saya tidak diperbolehkan untuk mengganti baju saya yang super rapi jali selama jalan-jalan ini. jadilah kami seperti anak kantoran yang hang out setelah pulang kantor.
Aaaaah....kalo diingat lagi sekarang masa-masa itu menyenangkan loh (prosesnya maksud saya). Saya jadi gampang kangen mereka sekarang, mungkin karena hampir tiap hari bertemu yaaaa.
Yuuukkk aaah,,,kita jalan-jalan lagi kalo gitu. Ice skating, karaoke, atau sekedar makan? Ayo aja lah :D

note to myself #3

Dear self,
Don't ever expected too much or hope on another. Sometimes, it'll make you disappointed cause nobody will always care and will be there for you, here or everywhere.
You only got yourself. The one you can count on, the one you can rely on.

Keep smiling :)
gambar diambil dari sini

Galau Kompre

Semestinya ini di-post pas malam hari sebelum kompre KAUP menjelang. Yah, beginilah rasanya >.<

Before:
27 Mei 2011,
will it be a happy or sad ending story?

Wondering. Hoping. Let's start to make a turning point.

Semoga mendapat pengalaman, pembelajaran, pendewasaan.

Maunya gitu, yaolo tapi saya deg-degan. berasa ga siap deh.
Please, wish me luck for the Kompre of KAUP!

During the process : Alhamdulillah berjalan lancar, setelah berhasil melewati cobaan puncak di KAUP....Ini yang dirasa.

After
:
Thanks God, we can make it. And we believe that everything will be alright.
We've done our best, giving our best effort. It such a relief :P
Finally we can say : I'm done with KAUP :) *still waiting for the result. Wish us luck! >.<

Pages

Paling sering dibaca