menggantungkan harapan dalam artian hidup
tanya itu kamu
saat aku mau tak mau terus berucap mengapa atau kenapa
titik itu kamu
saat kalimatku selesai olehmu, bahkan sebelum terucap
petunjuk itu kamu,
saat aku tak tau mesti kemana dan kamu ada untukku
jawaban itu kamu
saat keraguan terhapus olehmu
galau itu kamu
saat aku tak tau harus berbuat apa agar kamu mengerti
usil itu kamu
saat kamu selalu tau seribu cara menjengkelkanku
trendsetter itu kamu
menambah hal baru dalam kosa kata hidupku
tawa itu kamu
saat canda-jayus ada di perbincangan kita
egois itu kamu
saat kamu minta banyak waktuku untukmu
terus itu kamu
langkah dan laju, saat aku nyaris stagnan
keberanian itu kamu
iya untuk sebuah peluang atau pilihan
sabar itu kamu
saat kamu tetap bertahan oleh ngambeknya aku
tangis itu kamu
saat air mata terurai untukmu
sedih itu kamu
saat perpisahan adalah jawaban akhir dari perselisihan
berhenti itu kamu
saat perjalanan dicukupkan olehmu
hidup itu kamu
saat aku lupa bernapas, sejenak tanpa ada kamu
bahagia itu kamu
saat kamu memang ditakdirkan untuk melengkapi hidupku
seribu kata itu kamu
saat aku tak tau harus berucap apa
hanya untuk bilang arti kamu untukku
*Depok, di tengah malam saat belum mengantuk
