Saya masih ingat rasanya bulan April 4 tahun yang lalu ketika saya masih antara percaya-tidak percaya dengan berita diterimanya saya di Psikologi UI melalui jalur PPKB. Begitupun saat kira-kira sebulan kemudian saya mulai disibukkan dengan perkara daftar ulang (lamanya menunggu di balairung hingga pengurusan asrama yang dioper sana-sini) hingga dimulainya matrikulasi di bulan Juni-Juli. Saya masih ingat gimana rasanya kangen rumahnya saat itu, belum betahnya saya dengan lingkungan yang baru, dan juga proses mengenal teman-teman yang baru. Rasanya baru saja kemarin, menjalani masa orientasi kampus maupun Kamaba Fakultas. Membayangkan tahun-tahun ke depan yang akan dijalani sebagai mahasiswa di kampus ini, masih bertanya-tanya seperti apa jadinya saya ketika belajar jauh dari rumah. Ya...rasanya baru kemarin.
Rasanya baru kemarin saya mulai belajar mengenal 'tradisi' di Psikologi UI, mulai sedikit demi sedikit mengenal senior dan teman-teman satu angkatan. Mulai bergerak keluar dari zona nyaman saya yang paling awal : diri saya sendiri. Yap, diri saya sendiri yang tidak pernah terlalu suka berada di keramaian, menjadi pusat perhatian, berbicara di depan umum, bahkan ikut organisasi ataupun kepanitiaan saat SMA. Perlahan-lahan saya belajar dan mulai menikmati dinamika di kampus saya itu dan keberadaan saya di dalamnya. Tak terasa, semester demi semester pun terlewati. Mulai dari semester 1 yang masih hanya terdiri dari 17 sks, semester 2 dimana saya mulai mengenal AAJ dan terlibat dalam organisasi untuk pertama kalinya (saat itu saya jadi staf PSDM AAJ), semester 3 masih dengan AAJ dan belajar bareng di asrama juga mulai ikut kepanitiaan-kepanitiaan lainnya, semester 4 dan semester 5 dengan keterlibatan saya di BEM untuk pertama kalinya (staf Pendidikan dan Keilmuan juga masih dengan kepanitian yang lain) serta PJ PSDM AAJ, semester 6 masih dengan BEM (Kadept Pendidikan dan Keilmuan yang penuh liku-liku sebelum dan sesudahnya) dan mata kuliah yang dianggap paling super di Psikologi : KAUP (Konstruksi Alat Ukur Psikologi beserta komprenya), serta semester 7 dengan kegalauan skripsi dan mata kuliah yang tidak kalah ciamik seperti kualitatif dan pelatihan II (lagi-lagi dengan kompre). Dan last but not least semester 8 yang memang sedianya saya dedikasikan 100% untuk pengerjaan skripsi yang telah dicicil sejak semester 7.
Kalau dipikir-pikir, sebenarnya cukup panjang ya perjalanan yang saya tempuh hingga sampai pada titik semester 8 itu sendiri. Apalagi pada titik saya yang sekarang. Apa yang saya dapat di Psikologi lebih dari sekadar pengalaman akademik, melainkan juga interpersonal dan keorganisasian. Kalau ditanya, bukan hanya satu atau dua momen yang berkesan yang telah saya lewati di Psikologi. Lengkap dengan suka maupun duka, mulai dari pengisian IRS-rebutan kelas, batal janjian, merasa ditinggalkan, senang dapat kelompok dengan teman-teman yang memang sudah janjian,dll. Itu baru satu perkara SIAK-IRS. Yang lain: BEM, AAJ, pertemanan, percintaan, pengembangan diri...semuanya ada dengan porsinya masing-masing. Sampai titik ini saya bersyukur bahwa sistem di psikologi UI telah mempersiapkan kami sedemikian rupa.
Semester 8, semester penuh perjuangan untuk Mr. Skripsi. Hingga pada bulan Mei, alhamdulillah perjalanan itu akhirnya dapat selesai. Skripsi saya mulai mendekati bentuk akhir dan saya pun dapat bersiap sidang. Kalau ditanya gimana perjalanan saya menuju sidang sarjana, secara singkat :
bersama teman-teman 2008 yang lain setelah selesai pengumpulan berkas kelengkapan sidang
Me with Cempaka : lovely skripsi partner.
Kiri: after thesis defense, Kanan : setelah penyerahan berkas kelengkapan sidang
Akhirnya S.Psi :)
Selesai sidang Skripsi @29 Mei 2012
Atas : selesai sidang Cemp @29 Mei 2012 siang
Bawah : selesai sidang with Putu & Galih 2010 :)
That was it, my journey until now. Sekarang sih saya sendiri sedang menunggu waktu wisuda dan bahkan tanggal yudisium yang tidak kunjung ada kabarnya. Yang jelas, meskipun satu langkah awal ini sudah accomplished masih ada langkah-langkah selanjutnya yang harus dilalui, bigger than this. And I better be ready for that.
xoxo with love,
0 komentar:
Posting Komentar