every pieces has it own story

Selasa, 06 Juli 2010

renungan malam (friendship)

Saya mendadak terinspirasi dan tergugah gara-gara pertanyaan yang tiba-tiba diajukan oleh teman saya di suatu malam sepi, kira2 seminggu yang lalu (kalo sekarang sih hitungannya udah jadi seminggu yang lalu berbulan-bulan sebelumnya, hehe). Pertanyaannya menggelitik saya untuk berpikir dan merenungkannya cukup lama.

"Kenapa ya, orang itu gampang cari musuh daripada dapet temen?"

Terdiamlah saya sejenak begitu pertanyaan itu terlontar......Dan pikiran saya pun melayang, teringat beberapa peristiwa yang ada dalam kehidupan saya. Hmmm...iya ya. Memang kita tuh gampang banget cari musuh tapi susah banget dapetin temen. Like one in a million lah ibaratnya...(deuuuuh) Saat itu, jawaban yang spontan saya lontarkan justru membuat saya gantian merenung dan termenung. Jawaban yang saya lontarkan sebenarnya sederhana. Saya kutip lagi jawaban saya waktu itu,

" Ya iyalah, Ki. Seribu kebaikan kita baru akan membuat kita diingat sebagai orang yang baik oleh orang lain hingga pantas mendapat predikat teman. Nah, padahal kebaikan itu dengan mudahnya dapat dihapuskan oleh satu kesalahan. Orang gampang melabel orang lain musuh karena satu kesalahan aja."


Nah, tulisan kali ini sebenarnya tak lebih sekedar untuk merenungi kembali dan merefleksikan pemaknaan dari obrolan tersebut di atas (walau sudah terjadi di waktu yang cukup lama). Ironis banget ga sih, satu kesalahan yang menghapuskan seribu kebaikan. Ironis lagi karena betapa susahnya kita untuk dapat diingat sebagai orang baik (seribu perbuatan baik) sedangkan dengan mudahnya kita dianggap sebagai orang yang tidak layak dianggap sebagai teman hanya karena satu kesalahan saja. Bayangkan, satu kesalahan saja. Kita akan diingat orang karena seribu kebaikan kita. Itu yang menjadikan banyak orang berteman baik. Sementara, nama baik kita bisa jadi jelek hanya karena satu kesalahan saja. Ibarat kata peribahasa, karena nila setitik rusak susu sebelanga. Agak lebay sih, tapi pada kenyataannya memang ada saja yang demikian. Nah, dapetin teman baik itu susah banget lho. Makanya kita harus bisa pintar2 maintain pertemanan kita itu agar tetap dapat berjalan harmonis dan kalopun ada konflik ga akan berkepanjangan dan membuat rusaknya ikatan persahabatan itu. Dan, itu sama susahnya kayak ngebuat pertemanan yang baru. Teman itu kan tempat buat berbagi suka dan duka, tempat kita menumpahkan isi hati dan berkaca kembali merenungkan segala yang terjadi. Maka, yang seharusnya kita ingat saat kita sudah mendapatkan teman yang baik, teman yang klop, teman yang bisa mengerti kita, nyambung dengan segala macam jalan pikiran kita-bahkan yang aneh sekalipun....which is susah sekali ditemukan orang-orang seperti itu di dunia ini...hal yang harus kita lakukan adalah menjaga baik2 pertemanan kita itu. Kalo ada yang kurang srek satu dua hal dari si teman ini, ya wajarlah. Namanya juga manusia, toh ga ada yang sempurna. Dia aja bisa dan mau menerima keadaan kita yang seperti apapun itu dengan apa adanya, kenapa kita tidak? Kalo dalam psikologi, kita harus dapat menerapkan yang namanya
UNCONDITIONAL POSITIVE REGARDS
dalam hal ini. Yaitu penerimaan apa adanya atas diri seseorang, di mana kita mau menjadi temannya (dalam hal ini), bukan karena hartanya, parasnya, jabatannya, keuntungan buat kita, intinya hal-hal yang baik saja melainkan harus menerima orang lain seutuhnya-sampai kekurangan yang dimiliki.

Dengan demikian, kita menghargai posisinya sebagai individu yang unik, yang jelas berbeda dari individu yang lain, yang mempunyai ciri khas-nya sendiri. Susah sih memang. Tapi you'll never know until you've tried, right? And also remember it is never too late to learn. So, better we learning it by doing it. Remember, practical is important. Once we try , then we'll know what we can do for the next round on our friendship circle.

Just Try, Learn, and Enjoy!



xoxo, with love


0 komentar:

Posting Komentar

Pages

Paling sering dibaca