Bulan ini, lagi-lagi saya terpaksa harus menelan kekecewaan dan menimpakan pada diri saya sendiri karena (mungkin) setelah sekian lama, saya (lagi2, yah mungkin untuk yang kesekian kali) melupakan hari penting dalam kehidupan teman saya. The day that symbolized the present of her in the world, hari yang menunjukkan eksistensi dia, hari di mana dia untuk pertama kalinya menjadi individu yang "mandiri" secara ragawi karena telah terpisah dari "saudara"nya selama di kandungan. Hari yang bila hari itu dia tidak terlahir di dunia, bila saat fertilisasi yang terjadi sperma yang mengandung sari dirinya tidak memenangkan pertempuran untuk memperebutkan kesempatan memperoleh eksistensinya di dunia, maka untuk saat yang lampau, kini, dan seterusnya saya tidak akan dapat mengenal, berteman, bersahabat, berbagi cerita, dan mengetahui kehebatannya.
3 Juni 2010, hari yang telah saya lupakan sejenak sebagai hari yang spesial baginya. Lupa sama sekali sebenarnya tidak, toh sebenarnya sebelum hari itu datang pun saya teringat bahwa hari itu di awal Juni ada salah satu sahabat saya yang akan merayakan hari bahagianya. Pada hari H-pun, dibilang benar2 lupa pun tidak juga. Toh saya sempat sekilas membuka account facebook saya dan mengintip untuk sekedar memastikan. Benar2 melupakan setelahnya pun sebenarnya tidak juga karena saat malamnya pun saya masih teringat bahwa saya masih punya "hutang" janji pada diri saya sendiri untuk mengucapkan selamat yang walaupun tidak spesial tapi paling tidak menunjukkan bahwa saya masih ada untuk dia. walopun (mungkin) tidak cukup care untuk mengucapkan selamat pada malam pergantian tanggalnya pada jam 12 teng. Tapi malam itu (lagi2) saya harus menelan kekecewaan karena belum sempat mengucapkan selamat padanya.
Hari pun berganti, sehari dua hari saya belum juga bisa menjangkau (sekadar) account dia untuk mengucapkan selamat. Wara-wiri kampus, memang tetap jadi rutinitas tapi toh tidak sesibuk saat hari-hari kuliah biasanya juga. Saat hari semakin jauh dari tanggal lahirnya, saya semakin ragu untuk mengucapkan selamat. Hellooo, ini udah berapa hari berjalan ya...! Kemana aja lo selama ini? Begitu yang ada dalam benak saya, setengah meneriaki diri saya sendiri. Akan kebodohannya, kemalasannya, kesenangannya menunda melakukan sesuatu, keragu-raguannya mengambil tindakan, dan segudang ke-an nya yang lain. Akhirnya, saya putuskan. Now or never! Daripada semakin terlambat nantinya, walaupun banyak orang bilang "Lebih baik terlambat daripada tidak sama sekali". Hey hey hey...tapi tetap saja keterlambatan saya kali ini sudah keterlaluan. Mau ditambah berapa hari lagi keterlambatan yang keterlaluan ini? Batin saya. Sehari, seminggu, atau malah sebulan???
Dan, pada akhirnya beberapa hari yang lalu saya ucapkan pula "Happy Birthday" itu padanya. Beriring dengan segenap doa yang (menurut saya) masih ala kadarnya dan standard-standard saja. Maafkan temanmu ini ya...:(
Hope you'll like it, Fella
xoxo, with love
0 komentar:
Posting Komentar